Vertigo, sering juga disebut pusing yang berputar, adalah kondisi dimana seseorang merasa pusing disertai berputar atau seolah-olah terlihat benda di sekitar penderita bergerak atau berputar, yang biasanya disertai mual dan kehilangan keseimbangan.
Demikian dikatakan Ns Elfi Syukriyah, S.Kep saat memberi edukasi buat para lansia di Istana Lansia Kota Solok, IX Korong, Rabu (10/3), pekan lalu.
Kegiatan pemberdayaan luar gedung pada komunitas lansia itu merupakan program rutin Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir (RSMN), sebagai bentuk promosi kesehatan buat masyarakat.
Ikut hadir pada kegiatan itu, tim PKRS RSMN, antara lain Buya Saifuddin, Bovy Samratulaini, SKM, dan Miranda Permata Sari, SKM, serta Ns Elfi Syukriyah, S.Kep dan Fitri Nia, Amd.GZ, diikuti oleh sebanyak 18 orang lansia.
Dikatakan, penyebab vertigo antara lain infeksi virus (misalnya virus influenza yang menyerang area labirin), infeksi bakteri di telinga tengah, radang sendi di daerah leher, serangan migren atau sirkulasi darah yang terlalu sedikit sehingga menyebabkan aliran darah darah ke pusat keseimbangan otak menurun.
"Mabuk kendaraan, konsumsi alkohol dan obat-obatan tertentu juga bisa memicu vertigo," ujar Elfi Syukriyah.
Vertigo, biasanya ditandai dengan tempat berpijak terasa berputar atau bergerak, mual, muntah, sulit berdiri atau berjalan, dan sensasi kepala terasa ringan, dapat dicegah dengan cara tidur dengan posisi kepala tegak tinggi, bangun secara perlahan, dan duduk terlebih dahulu sebelum berdiri dari tempat tidur.
Vertigo juga bisa dicegah dengan menghindari posisi membungkuk bila mengangkat barang, hindari posisi mendongakkan kepala, misal saat mengambil sesuatu di tempat tinggi, gerakkan kepala dengan perlahan jika kepala pada posisi datar (horizontal) atau bila leher pada posisi mendongak.
Sedangkan cara mengatasi vertigo adalah dengan latihan fisik, terapi dan mengkosumsi obat.
Latihan fisik yang dianjurkan adalah; ambil posisi duduk, arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan kemudian balik posisi duduk, arahkan kepala ke kanan, jatuhkan badan ke posisi kiri kemudian balik posisi duduk.
"Masing-masing gerakan lamanya 1 menit, dapat dilakukan berulang kali. Untuk tahap awal cukup 1-2 kali kiri-kanan, makin lama makin bertambah," pungkas Elfi Syukriyah.