Evaluasi Pelayanan MDR-TB di RSMN, Ini Ceritanya
Tuesday, 29 June 2021 310 Deswira Umar

Sejak dilaunching pada 11 Januari 2021, unit perawatan Multidrug Resistance Tubercolosis (MDR-TB) di Rumah Sakit Umum Mohammad Natsir (RSMN) telah melayani 14 orang pasien yang berasal dari sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar).

Terkait kinerja pelayanannya, unit ini didatangi tim dari Dinas Kesehatan Sumbar dan Kota Solok untuk melakukan evaluasi bulanan (mini kohort), Kamis (24/6).

Tim yang juga menghadirkan sejumlah tenaga kesehatan yang menangani Tuberkolosis (TB) dari beberapa Puskesmas Rujukan tersebut diterima oleh sejumlah staf pelayanan MDR-TB RSMN (perawat dan apoteker) di bawah koordinasi Dokter Spesialis Paru RSMN, dr Elsis Mareta Edriyeni, Sp.P.

Dalam eksposenya, Elsis Mareta mengatakan unit yang baru berdiri enam bulan itu memberikan pelayanan pada hari Senin dan Kamis, mulai pukul 08.00 wib hingga selesai.

Ada dua dokter spesialis yang menangani, yakni dr Sari Nikmawati, Sp P (K) FISR dan dr. Elsis Mareta Edriyeni, Sp.P.

Kegiatan evaluasi itu, antara lain membahas kasus empat pasien yang sedang on treatment di RSMN.

Untuk diketahui, TB resistan Obat adalah TB yang disebabkan oleh kuman mycobacterium tuberculosis yang telah mengalami kekebalan terhadap OAT (obat anti TBC). Sedangkan Multi Drug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) atau TB MDR adalah TB resistan obat terhadap minimal dua obat anti TBC  yang paling potensial, yaitu INH dan Rifampisin secara bersama sama atau disertai resisten terhadap obat anti TB lini pertama lainnya, seperti etambutol, streptomisin dan pirazinamid.

Menurut staf Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Mia Permata Sari yang ikut hadir saat acara mengatakan evaluasi bulanan selain melihat langsung kinerja pelayanan, juga untuk mendiskusikan kendala-kendala yang ada.

"Tujuannya untuk perbaikan pelayanan," ujar Mia. (te)




Berita Terkait