Hadapi PPKM Mikro, Ini Resep RSMN
Tuesday, 13 July 2021 276 Deswira Umar

Hadapi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro yang diterapkan di Kota Solok sejak 8 Juli 2021 yang lalu, maka Rumah Sakit Mohammad Natsir (RSMN) yang berada di kota beras ini meresponnya dengan pengetatan pemberlakuan Protokol Kesehatan (Prokes) bagi karyawan.

"Menyikapi semakin banyaknya kasus terkonfirmasi Covid-19, ada beberapa hal yang perlu disikapi," ujar Wakil Direktur (Wadir) SDM & Umum RSMN, dr H Elfahmi, Sp THT kepada Webroom, Selasa (13/7).

Kepada karyawan/staf RSMN, Elfahmi berpesan supaya semuanya menerapkan dan mematuhi prokes.

Selain itu, para karyawan juga diminta untuk melakukan edukasi secara bijak kepada keluarga, teman, pasien dan pengunjung RSMN tentang dampak dari virus Covid-19 ini terhadap kesehatan. Oleh karena itu lakukan pencegahan sebelum tertular.

Sebelum melakukan aktifitas, biasakan berlindung pada Allah, dengan membaca basmalah.

Bagi yang ada kontak erat dengan penderita positif Covid-19, Elfahmi minta supaya yang berangkutan segera melakukan pemeriksaan dini, tes PCR.

"Jangan ditunggu dulu muncul gejala yang lebih berat. Jangan takut memeriksakan diri. Perlu disadari, kalau seandainya kita terkonfirmasi Covid-19,  bahayanya bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga menularkan buat keluarga, teman dan bahkan pada pasien yang kita layani," tutur Elfahmi.

Bagi karyawan yang sedang mengidap virus Covid-19, Elfahmi minta supaya mereka tidak panik, cemas, takut dan stress.

"Tindakan dan sikap ini tidak akan merubah keadaan, namun malah bisa menurunkan imun kita. Untuk itu yang seharusnya dilakukan adalah ikuti petunjuk/SOP pengobatan yang diberikan oleh tim kesehatan," imbuhnya.

Sebagai orang yang beriman, kita harus yakin bahwa penyakit itu tidak akan datang, kecuali atas izin Allah SWT.  "Jangan menyalahkan siapapun, selalu berdoa semoga kita diberi kesembuhan," ungkapnya.

Elfahmi juga karyawan yang terpapar Covid-19 untuk berkonsultasi dengan dokter terkait setiap perubahan/ gejala yang timbul. "Terutama bagi yang isolasi mandiri di rumah, bila tak bisa mengikuti prokes dan keadaan memburuk, segera ke rumah sakit," tegas Elfahmi.

Kepada karyawan yang sudah sembuh dari Covid-19 (penyintas), Elfahmi meminta supaya jangan terlalu percaya diri, bahwa kita kebal/tidak akan tertular lagi, sehingga abai dengan prokes yang telah digariskan.

"Penularan kembali akan bisa terjadi bila virulensi virus tinggi, stamina/imun menurun, prokes diabaikan dan adanya varian baru," tukuknya sambil menambahkan bahwa tindakan vaksinasi adalah sebagai pencegahan.

Sementara itu, secara institusi, kata Elfahmi, RSMN sudah menyiapkan sarana prasarana serta SDM untuk membantu pelayanan. Termasuk antisipasi melonjaknya kasus dengan tersedianya SDM yang cukup, stok obat, dan oksigen (O2), serta tersedianya ruangan perawatan.

"Kita lakukan kerjasama dengan lintas sektor, seperti Pemko Solok, BNPB, dan Dinkes, untuk membantu sarana prasarana yang dibutuhkan.

"Kekompakan dan kerjasama kita dalam melayani sangat dibutuhkan. Utamakan keselamatan petugas, ikhlas dalam bekerja dan berikan pelayanan optimal yang bisa kita lakukan," pungkas Elfahmi.

Menyangkut Work from Home (WfH) di RSMN, menurut Elfahmi belum diterapkan. "Kita sekarang kita menonaktifkan 100 karyawan tiap bulan, dalam rangka efisiensi. Dan bagi karyawan yang positif tidak boleh datang bekerja selama dua minggu. Ini yang kita lakukan. Belum WfH," katanya. (te)




Berita Terkait