DONOR DARAH UNTUK KESEHATAN TUBUH
Monday, 17 September 2018 845 Deswira Umar

Tahukah Anda bahwa setiap 8 detik, ada satu orang yang membutuhkan transfusi darah di Indonesia dan setiap menitnya, ada 10 orang sekarang menanti donasi donor darah? Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2015, Indonesia kekurangan jumlah produksi darah secara nasional, yaitu sekitar 500 ribu kantong tiap tahunnya. Bisa jadi kesadaran masyarakat untuk menjadi pendonor sukarela masih rendah. Padahal, banyak sekali manfaat rutin donor darah bagi kesehatan pendonornya.

Donor darah dapat mengurangi stres, meningkatkan persepsi terhadap keadaan emosional yang meliputi kepuasan hidup dan kebahagiaan hidup (emotional well-being), baik untuk kesehatan tubuh, membantu menyingkirkan perasaan negatif, menciptakan rasa saling memiliki dan mengurangi perasaan kesepian (isolation).

Lebih jauh lagi, penelitian pun membuktikan berbagai manfaat donor darah terhadap kesehatan, apalagi jika dilakukan secara rutin (dengan jarak minimal 3 bulan).

1. Menjaga kesehatan jantung

Dalam darah terdapat zat besi, zat ini memengaruhi kekentalan darah. Kadar zat besi yang tinggi dapat menyebabkan peningkatan kekentalan darah dan mempercepat proses oksidasi dari kolesterol.

Lebih lanjut lagi, proses oksidasi tersebut akan menumpuk pada dinding arteri dan ini sama dengan memperbesar peluang Anda terkena serangan jantung dan stroke. Saat Anda rutin donor darah, maka jumlah zat besi dalam darah bisa lebih stabil, yang ini artinya ini dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

Manfaat tersebut pun terbukti lewat penelitian yang dipublikasikan di “American Journal of Epidemiology”, yang mana disebut bahwa donor darah turunkan risiko penyakit jantung sebesar 33 persen dan risiko mengalami serangan jantung hingga 88 persen. Selain itu, data dari American Medical Association menyampaikan, donor darah setiap 6 bulan sekali dapat menurunkan risiko Anda yang berusia 43-61 tahun mengalami serangan jantung dan stroke.

2. Meningkatkan produksi sel darah merah

Ketika ditanya apakah ingin menyumbangkan darah, tak sedikit orang yang takut bahwa sel darah merahnya berkurang. Tak perlu panik, setelah melakukan donor darah, tubuh (lewat sumsum tulang belakang) akan bekerja untuk mengganti kehilangan darah yang terjadi. Donor darah akan menstimulasi produksi sel darah merah yang baru, sehingga membantu menjaga kesehatan tubuh.

3. Mau turunkan berat badan? Coba donorkan darah!

Mendonorkan darah bisa jadi salah satu penunjang diet dan pembakaran kalori yang cukup ampuh. Dengan memberikan sekitar 450 ml darah, dikatakan jumlah kalori yang terbakar adalah sekitar 650 kCal—cukup banyak untuk membantu mencapai berat badan ideal.

Meski demikian, dr. Nitish mengingatkan untuk tidak menjadikan donor darah sebagai cara utama membakar kalori. Anda hanya bisa mendonorkan darah paling cepat setiap 3 bulan, bergantung dari kondisi kesehatan dan kadar hemoglobin yang dimiliki.

4. Usir hipertensi

Saat donor darah, sejumlah ferritin dari tubuh akan keluar bersama dengan darah yang didonorkan, sehingga kadar ferritin dalam tubuh pendonor pun berkurang. kadar ferritin yang sedikit ini akan mengurangi stres oksidatif, sehingga mengurangi berbagai gejala sindrom metabolik.

5. Menurunkan risiko kanker

Ini berkaitan dengan kemampuan donor dalah dalam menjaga kadar zat besi agar tetap berada pada batas normal dalam darah. Menurut penelitian yang diterbitkan dalam “Journal of the National Cancer Institute Volume 100”, orang-orang yang rutin donor darah mengalami penurunan risiko beberapa jenis kanker seperti kanker hati, usus besar, paru, esofagus, dan perut.

Tak hanya itu, dalam “Journal of the National Basic and Clinical Physiology and Pharmacology” disebut bahwa mendonorkan darah dapat menurunkan penanda inflamasi dan meningkatkan kekuatan antioksidan.

6. Deteksi penyakit serius

Setiap ingin donor darah, prosedur standarnya adalah pemeriksaan darah dari berbagai macam penyakit seperti HIV, hepatitis C, sifilis, dan malaria. Bagi penerima darah, ini merupakan informasi penting sebagai antisipasi penularan penyakit melalui transfusi darah. Sedang bagi pendonor, ini merupakan “rambu peringatan” agar Anda lebih peduli terhadap kesehatan.

7. Hidup lebih lama

Membantu sesama (yang salah satunya adalah dengan donor darah sukarela) adalah salah satu cara untuk bisa hidup lebih lama. Menurut sebuah penelitian di jurnal “Health Psychology”, orang-orang yang mengajukan diri secara sukarela dengan alasan altruistik (menolong tanpa mengharap imbalan atau tidak memperhatikan kepentingan diri sendiri), ditemukan secara signifikan menurunkan risiko kematian selama 4 tahun ke depan dibandingkan mereka yang mengajukan diri demi kepentingan mereka sendiri.




Berita Terkait