Mimin Setia Marzandi, saat memberikan penyuluhan kepada pasien (Selasa,18/6)
Stroke merupakan kondisi terhambatnya aliran darah ke otak akibat sumbatan atau pendarahan yang menimbulkan gejala sesuai bagian otak yang terserang.
Dampak stroke dapat bersifat meluas dan berlangsung lama. Untuk dapat benar-benar pulih, penderita harus melakukan rehabilitasi dalam jangka waktu yang cukup panjang. Namun, sebagian besar penderita stroke sangat sulit untuk bisa pulih sepenuhnya. Proses rehabilitasi tergantung pada gejala yang dialami dan seberapa parah gejala tersebut.
Demikian disampaikan Mimin Setia Marzandi, Amd F, saat memberikan penyuluhan kepada pasien dan pengunjung rumah sakit, tentang penyakit stroke, di ruang rehabilitasi medik RSUD Mohammad Natsir (RSUDMN), Selasa (18/6). Mimin Setia Marzandi adalah salah seorang terapis dari bagian fisioterapi rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat (Sumbar).
Dikatakan, penyebab stroke adalah singkatan dari STROKE. Yakni; stres, tekanan darah tinggi, rokok, obesitas, kolesterol, dan emosi. Sedangkan gejala stroke akronimnya adalah SeGeRa Ke RS. Yaitu kepanjangan dari Senyum Tidak simetris Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, bicara pelo atau tiba-tiba tidak dapat bicara atau tidak mengerti kata-kata, kebas, rabun, dan sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan gangguan keseimbangan.
Sedangkan untuk pencegahannya, Mimin menganjurkan seperti akronim cerdik. Yaitu cek kesehatan secara berkala enyahkan asap rokok, rajin aktifitas fisik diet sehat dan seimbang, istirahat cukup, dan kelola stres.
Bagi yang sudah terkena stroke, Mimin menganjurkan untuk fisioterapi. "Adapun fisioterapi stroke bertujuan untuk membantu pemulihan kemampuan fungsional serta postur tubuh pasien stroke untuk dapat melakukan aktivitas fisik sehari-hari," pungkasnya. (te)