Penyakit Terbanyak Periode Januari-Juni 2019: Nyeri Tulang Punggung dan Penyakit Lambung
Thursday, 27 June 2019 614 Deswira Umar

Selama enam bulan ini (Januari-Juni 2019), menurut Kepala Instalasi Rekam Medik (Medical Record/MR) RSUD Mohammad Natsir (RSUDMN) Marianis, Amd PK, nyeri tulang punggung (low back pain) dan penyakit lambung (dyspepsia) adalah penyakit terbanyak yang ditangani rumah sakit itu.

Dikatakan, nyeri tulang punggung adalah penyakit terbanyak yang ditangani secara rawat jalan. "Dan penyakit lambung adalah penyakit terbanyak rawat inap. Yaitu sebanyak 87 pasien," ujar Marianis kepada Deswira Umar dari webroom. Sedangkan nyeri tulang punggung, dengan penderita sebanyak 2.697 orang ditangani secara rawat jalan. "Ini data per 22 Juni 2019," tukuk Marianis.

Dijelaskan, untuk sepuluh penyakit terbanyak rawat jalan, setelah nyeri tulang punggung, berturut-turut adalah gagal ginjal (chronic renal failure) dengan 2.362 pasien, penyakit saraf (sciatica) sebanyak 1.731 pasien, trauma karena benturan (post traumatic arthrosis of other join) 1.524 pasien, dan cervicobrachial syndrome dengan 1.163.  Berikutnya, patah tulang (fracture) dengan 1.085 penderita, kecurigaan berlebihan (paranoid schizophrenia) 1.065 penderita, gagal jantung sebanyak 1.025 pasien, diabetes melitus dengan 902 pasien dan penyakit nyeri tulang panjang, seperti tulang lengan dan tungkai (other hipertropic osteoarthropathy) 831 pasien.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Keperawatan RSUDMN Salmawati, SKM MM menjelaskan sepanjang Januari hingga Juni 2019, setelah penyakit lambung, penyakit terbanyak yang ditangani dengan rawat nginap adalah penyumbatan pembuluh darah (stroke iskemik) dengan 77 penderita, penyakit paru (bronchopneumonia) sebanyak 70 pasien, diare 50 pasien dan vertigo 45 pasien. Berikutnya, anemia dengan 43 penderita yang ditangani secara rawat inap, stroke 42 pasien, usus buntu akut 40 pasien, demam berdarah 40 pasien dan infeksi saluran urin sebanyak 38 pasien. "Para pasien itu kita rawat dengan telaten di ruang rawat inap terkait," tutur Salmawati. (te)


Berita Terkait