Dalam rangka menyambut penilaian akreditasi RSUD Mohammad Natsir (RSUDMN) yang dijadwalkan pada bulan Agustus mendatang, sebanyak 16 kelompok kerja (Pokja) menggelar kesiapannya dalam ekspo (pameran) yang dilaksanakan selama tiga hari (27-29 Juni 2019) bertempat di lantai 4 Gedung Pusako rumah sakit itu.
Plt Direktur RSUDMN drg Basyir Busnia, kepada Minangsatu, Rabu (26/6), mengatakan ekspo tersebut bertujuan untuk introspeksi internal antar pokja terkait administrasi dan kelengkapan-kelengkapan dokumen dalam akreditasi.
"Tiap-tiap pokja, akan melihat kesiapan dirinya, serta kesiapan pokja lainnya. Nanti akan ada masukan, kritik dan saran. Jadi semacam introspeksi internal lah. Ini tentu akan ditindaklanjuti oleh pokja-pokja," tutur Basyir Busnia.
Lebih lanjut, Basyir Busnia mengatakan, ekspo tersebut di samping bertujuan untuk introspeksi internal antar pokja terkait administrasi dan kelengkapan-kelengkapan dokumen dalam akreditasi, juga ajang sosialisasi kepada semua pegawai.
"Tujuannya juga sekaligus untuk sosialisasi masing-masing pokja kepada seluruh pegawai RSUDMNM. Setiap pegawai akan masuk ke seluruh stand pokja, setelah seluruh pokja selesai maka setiap pegawai akan mendapatkan pin. Berarti sudah dianggap tau seluruh kegiatan akreditasi," katanya.
Dikatakan, ekspo hanyalah alat untuk melihat prosentase kesiapan pokja-pokja menghadapi akreditasi. "Jadi kita bukan mempertandingkan antar pokja. Tapi dalam rangka pembenahan," ujar Basyir Busnia.
Berkaitan dengan jadwal akreditasi yang akan dilaksanakan Agustus 2019 yang akan datang, Basyir Busnia optimis prediket paripurna bisa dipertahankan. Apalagi dengan sistem akreditasi saat ini, dimana sejak awal sudah diunggah (upload) kelengkapan administrasi dan dokumen pendukungnya, maka saat tim penilai datang yang dilakukan adalah mengkonfirmasinya secara faktual, sesuai kenyataan di lapangan.
"Karena itu, kita harus siap secara administrasi dan dokumen, sekaligus kesiapan faktual dan kongkritnya," pungkas Basyir Busnia.