Kebersihan tangan (hand hygiene) adalah hal yang harus dipraktekkan setiap orang. Apalagi yang bekerja di rumah sakit, hand hygiene merupakan keharusan!
Dalam rangka menyosialisasikan hal itu Ns Martalena, S.Kep dan Ns Rosa Maidia, S.Kep dari Komite PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi) RSUD Mohammad Natsir (RSUDMN), Jumat (12/7) memberikan penyuluhan dengan judul materi Hand Hygiene (Kebersihan Tangan), Etika Batuk, dan Penanganan Limbah Sebagai Upaya Mencegah dan Mengendalikan Infeksi.
Mereka membagi ilmu kepada para pasien dan kuarga serta pengunjung, bertempat di ruang tunggu Poliklinik Geriatri RSUDMN. "Tangan merupakan media transmisi patogen tersering di rumah sakit. Menjaga kebersihan tangan dengan baik dan benar dapat mencegah penularan mikroorganisme dan menurunkan frekuensi infeksi nosokomial," ujar Martalena yang bergantian dengan Rosa Maidia memberikan penyuluhan.
Karena itu, kata mereka, kepatuhan terhadap kebersihan tangan merupakan pilar pengendalian infeksi. Salah satu syarat agar rumah sakit terakreditasi dengan baik adalah adanya peraturan yang setiap orang yang ada di rumah sakit atau puskesmas tersebut bisa melakukan cuci tangan (hand hygiene) yang dikeluarkan oleh WHO.
Tidak hanya perawat atau tenaga medis saja yang harus bisa melakukan lima momen cuci tangan tersebut, akan tetapi semua unsur yang ada di rumah sakit, mulai dari pegawai administrasi, cleaning service, bahkan sampai kepada pasien atau keluarga pasien diharapkan bisa melakukannya.
Teknik yang digunakan adalah teknik cuci tangan 6 langkah. Dapat memakai antiseptik, dan air mengalir atau handrub berbasis alkohol. Kebersihan tangan merupakan prosedur terpenting untuk mencegah transmisi penyebab infeksi (orang ke orang ; objek ke orang). Hal lain yang tidak kalah penting adalah bagaimana merubah mindset bahwa hand hygiene merupakan metode paling efektif untuk mencegah dan mengendalikan infeksi.
Adapun lima momen yang membuat kita harus cuci tangan adalah; 1) Sebelum kontak dengan pasien, 2) Sebelum tindakan aseptic, 3) Setelah terkena cairan tubuh pasien, 4) Setelah kontak dengan pasien, dan 5) Setelah menyentuh lingkungan sekitar pasien.
Sedangkan enam langkah cuci tangan berturut-turut adalah; 1) Tuang cairan handrub (atau sabun) pada telapak tangan kemudian usap dan gosok kedua telapak tangan secara lembut dengan arah memutar, 2) Usap dan gosok juga kedua punggung tangan secara bergantian, 3) Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih, 4) Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci, 5) Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian, dan 6) Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemudian gosok perlahan.
"Bila tangan terkena cairan tubuh Cuci tangan dengan sabun/antiseptic menggunakan air mengalir selama 40-60 detik. Bila tangan tidak tampak kotor cuci dengan alkohol handrub selama 20-30 detik," pungkas Rosa Maidia.