Rosmalita dari Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir (RSMN) dinilai mempraktikkan Ketahanan Keluarga (KK) model Aparatur Sipil Negara (ASN) terbaik untuk kategori golongan I/II, dalam mendukung program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK).
Kemaren, Sabtu (17/8), usai upacara detik-detik proklamasi, Rosmalita menerima piagam dan hadiah, bersama para pemenang lainnya. Nama-nama pemenang lengkap model ASN KKBPK ini adalah; Gol I/II, pemenangnya secara berurutan yakni Rosmalita (RSMN), Nofriza Eka Resmara (Kesbangpol), Aditiawarman S (Dinsos). Untuk Gol III, Sri Wahyuni (DPSDA), Rini Andriani (Dinkes), Haida Reno Mutia (Inspektorat). Dan Gol IV Hefdi (Bappeda), Suyanto (Dinsos), Rahmah Febri Yenni (Inspektorat).
Atas keberhasilan Rosmalita tersebut, Plt Direktur RSMN drg Basyir Busnia mengapresiasi dan mengatakan,"Alhamdulillah dihari ulang tahun RI ke 74 ini RS M Natsir mendapat berkah dimana salah satu karyawan mendapat juara satu lomba KK Model ASN pendukung program KKBPK tingkat Provinsi Sumbar untuk kategori pegawai gol I/II, yaitu sdri Rosmalita."
Dijelaskan, bahwa yang bersangkutan akan menjadi keluarga model bagi seluruh ASN di lingkungan pemerintah Provinsi Sumbar. "Keluarganya juga merupakan keluarga yang harmonis, suaminya juga merupakan karyawan RS M Natsir. Dalam bekerja punya disiplin yang tinggi dan kerjasama dengan sesama karyawan juga bagus," pungkas Basyir Busnia kepada Minangsatu, Minggu (18/8).
Sementara itu, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Kependudukan dan Pencatatan Sipil (PPKBPS) Sumbar H Novrial mengatakan kegiatan ketahanan keluarga model ini ditujukan untuk menyeleksi dan mempersiapkan ASN sebagai keluarga model yang menerapkan substansi perencanaan dan pembangunan keluarga dalam kehidupannya. "Para pemenang itu langsung menjadi duta yang mensosialisasikan substansi yang sama di lingkungan kerja dan lingkungan kediamannya," tutur Novrial.
Adapun kategori yg diseleksi adalah untuk golongan 1-2, 3 dan 4, melalui tahapan verifikasi dokumen pribadi, wawancara kandidat dan atasan, kunjungan lapangan ke kantor dan lingkungan rumah, dan kemudian ditentukan pemenangnya melalui sistim skoring dalam rapat tim seleksi.
"ASN model ini selanjutnya diminta proaktif untuk mensosialisasikan pengalaman-pengalaman pribadinya dalam merencanakan dan membangun keluarganya, sehingga cakupan penyampaian program kependudukan, keluarga berencana dan pembangunan keluarga menjadi lebih luas dan lebih efektif ke lingkungannya masing-masing," pungkas Novrial.