Pengunjung terlihat tekun mengikuti penyuluhan (Foto : Indra Asmar)
Stroke adalah cedera pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak karena sumbatan, penyempitan atau pecahnya “kabel-kabel” di organ kepala itu. Gejalanya bisa berbentuk kelumpuhan atau lemah badan pada salah satu sisi (bagian kiri atau kanan badan), hilang rasa pada sesisi tubuh, susah bicara atau tidak mengerti pembicaraan orang lain, sulit menelan atau gangguan penglihatan sesisi tubuh.
Demikian disampaikan dr. Wilson, Sp.S saat melakukan edukasi dan penyuluhan pada masyarakat di Poliklinik RSUD Solok, pekan lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari aktifitas rutin Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) dalam rangka meningkatkan kepedulian masyarakat untuk menjaga kesehatan dan menghindari penyakit (preventif).
Wilson menekankan, untuk menghindari stroke, salah satu yang harus dilakukan adalah menghindari faktor resiko atau penyebabnya. Di antara faktor resiko stroke adalah faktor resiko medis seperti hipertensi, hiperkolesterol, kelainan jantung dan diabetes. Ada pula faktor resiko berupa perilaku, seperti kebiasaan merokok, alkohol, narkoba, makanan tidak sehat, pil KB, kurang gerak atau kelebihan berat badan.
“Stroke dapat dicegah. Caranya dengan mencegah timbulnya fdaktor resiko serta menghilangkan sebanyak mungkin faktor resiko,” ujar Wilson. Dikatakannya, ada peluang sebesar 85 persen untuk menghindari stroke. Artinya, stroke lebih dominan terjadi disebabkan manusia itu sendiri.
Salah seorang staf PKRS, Indra Asmar mengatakan, edukasi dan penyuluhan yang menjadi kegiatan rutin unit promosi kesehatan tersebut memang ditujukan kepada masyarakat dan pengunjung rumah sakit, bukan kepada pasien. “Ini salah satu bentuk upaya preventif yang merupakan tugas dan peran promosi kesehatan yang diemban PKRS,” katanya. (te)