Dalam melakukan pengobatan dan perawatan pasien, kerap digunakan alat-alat medis. Penggunaan alat-alat medis tersebut, apalagi dipakai berkali-kali pada pasien yang berbeda, tentu memerlukan upaya pembersihan dan sterilisasi.
"Setiap alat akan digunakan, harus melalui proses sterilisasi. Sehingga tidak terjadi penularan penyakit melalui alat tersebut. Pelayanan sterilisasi merupakan hal yang mutlak ada di rumah sakit," ujar Kepala Ruangan (Karu) Instalasi Sterilisasi Junedi, S.H.
Disebutkannya, instalasi sterillisasi yang kerap juga disebut Central Sterilisasi Service Departement/CSSD di RSUD Solok sudah ada sejak tahun 2016. "Sebelumnya proses sterilisasi masih dilaksanakan oleh unit masing-masing. "Sejak 2016 hingga sekarang sudah berdiri sendiri," kata Junedi.
Karena kebutuhan sterilisasi medis di RSUD Solok sangat tinggi, maka dilakukan pelayanan dengan dua shift. "Alat-alat untuk sterilisasi cukup tersedia, dengan sepuluh orang staf pendukung," tutur Junedi. (te)
Instalasi yg bertanggung jawab dalam melaksanakan proses mensterilkan seluruh peralatan dan tenun pre tindakan medis, mempunyai alur sebagai berikut:
1. alat/set habis tindakan medis direndam dengan cairan enzimatik, kemudian diantarkan
ke CSSD
2. CSSD melakukan proses cleaning, packing, memberikan label dan indikator
sterill pada alat tersebut (khusus tenun berupa kasa. pet dan duk, CSSD hanya
melakukan packing dan labeling dengan pouches pembungkus. karena bahan tersebut
sudah bersih)
3. Melaksanakan proses sterillisasi dengan alat khusus (vakum, tekanan tinggi dan uap panas
rata-rata 50 menit)
4. Menyimpan dan mendistribusikan alat tersebut sesuai dengan data penerimaan
alat masuk