Dengan Skema KPBU, RSMN Bakal Dapat Rp 274 Miliar untuk Bangun Gedung dan Peralatan
Thursday, 14 October 2021 499 Deswira Umar

Memanfaatkan peluang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), dengan difasilitasi Bappeda Sumatera Barat (Sumbar), Rumah Sakit Umum Mohammad Natsir (RSMN) bakal dapat bantuan pengembangan pelayanan dalam bentuk pembangunan gedung dan peralatan senilai Rp 274 Miliar.

Proposal yang sudah berproses sejak dua tahun yang lalu itu, hari ini, Kamis (14/10), memasuki tahapan uji publik, yang diadakan di Gedung Pusako, komplek RSMN.

Hadir dalam uji publik itu unsur dari Bappenas, Bappeda Sumbar, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di lingkup Pemprov Sumbar, serta unsur tokoh masyarakat (LKAAM, Bundo Kanduang, dan Ormas lainnya). Dari RSMN, selain Direktur Basyir Busnia, ikut hadir Wakil Direktur Umum & SDM dr H Elfahmi, Sp THT Kabag Tata Usaha Herman T, S.H MM, serta sejumlah pejabat struktural dan fungsional rumah sakit milik Pemprov Sumbar ini.

"Nilai proposal yang diajukan itu lebih Rp 400 miliar. Antara lain untuk membangun satu gedung enam lantai dan satu gedung empat lantai, serta peralatannya. Setelah dibahas, termasuk oleh konsultan yang ditunjuk Bappenas, nilainya turun menjadi Rp 274 Miliar," ujar Wakil Direktur Keuangan RSMN, Aprizal Malik.

Aprizal Malik mengatakan, usai uji publik, masih ada sejumlah tahapan, hingga mulai pembangunan pada tahun 2023 yang akan datang. "Memang tahapannya panjang. Karena ini menyangkut kerjasama investasi dengan pihak ketiga. Dan kita difasilitasi sepenuhnya oleh Bappeda Sumbar," kata Aprizal Malik.

Menurut Aprizal Malik, pola KPBU ini identik dengan sistem Public Privat Partnership (PPP), yakni kerjasama pemerintah dengan dunia usaha. "Investasi awal dari badan usaha, nanti pemerintah--dalam hal ini Pemprov Sumbar-- membayar secara cicilan, selama dualupuluh tahun, atau durasi waktu yang disepakati," ujarnya.

Dikatakan, dengan sudah memasuki tahap uji publik, artinya kelayakan proposal yang diajukan mendapat respon positif dari Bappenas.

"Kita mengajukan layanan unggulan, antara lain jantung dan bedah, yang saat ini belum ada ruangan yang representatif. Kita berharap pembangunan melalui konsep KPBU ini benar-benar terwujud," sebut Aprizal Malik.

Dijelaskan, hingga masuk ke tahap uji publik, hanya ada dua rumah sakit di Indonesia yang dinilai layak proposalnya. "Alhamdulillah kita salah satu yang dapat," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur RSMN drg Basyir Busnia didampingi Wadir Pelayanan Elfahmi, menyambut gembira peluang bantuan untuk pengembangan rumah sakit yang dipimpinnya.

"Tentu kita sangat berharap ini terkabul. Meski prosesnya masih panjang, kita akan kawal dan koordinasi terus," ujar Basyir. (te)




Berita Terkait