Deteksi Dini Kanker Payudara, Lakukan Sadari
Tuesday, 16 November 2021 229 Deswira Umar

Untuk mendeteksi lebih awal adanya kanker payudara, para wanita diminta melakukan pemeriksaan sendiri secara rutin, tiap bulan.

Gerakan memeriksa payudara sendiri ini disebut "Sadari". Dan apabila diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan payudara secara klinis, atau "Sadanis".

Demikian dikatakan dr Santy Saberko, Sp PA pada seminar dalam rangka memperingati Hari Patology Internasional yang diadakan Rumah Sakit Umum Daerah Mohammad Natsir (RSMN), bertempat di Gedung Pusako, Senin (15/11).

Menurut Santy, para wanita harus memeriksa sendiri payudaranya setiap hari ke tujuh sampai hari kesepuluh terhitung sejak hari pertama menstruasi.

"Bagi yang sudah monopause, pemeriksaan dilakukan pada hari yang sama setiap bulan," ujar Santy Saberko.

Dikatakan, pemeriksaan sendiri itu adalah untuk mengetahui adanya benjolan asing atau tidak. "Jika ada benjolan, segera periksa secara klinis, atau sadanis," tuturnya.

Daging tumbuh berupa benjolan di dalam jaringan (tumor) tersebut, imbuh Santy, bisa saja adalah tumor jinak. Tapi bisa juga tumor ganas.

Menurut data tahun 2014, tumor ganas atau kanker pada payudara wanita di Sumatera Barat (Sumbar) adalah pembunuh paling tinggi.

Sementara itu, dari spesimen jaringan yang diperiksa di Laboratorium Patologi Anatomis RSMN, pada tahun 2019 ada 20 persen kasus tumor payudara, 29 persen di antaranya adalah tumor ganas.

Sedangkan tahun 2020, ditemukan 27 persen kasus tumor payudara, tetapi 35 persen adalah tumor ganas (kanker payudara).

Melihat trend data tersebut, diharapkan para wanita untuk melakukan deteksi dini secara "Sadari".

Seminar tersebut dihadiri sekitar 70 peserta. Terdiri dari para tenaga kesehatan (nakes) di RSMN, serta sejumlah undangan. Acara dibuka secara resmi oleh Wakil Direktur Bidang Umum & SDM RSMN, dr H Elfahmi, Sp THT. (te)




Berita Terkait