Ini Dampak Psikologis Pada Penderita Kanker Payudara
Tuesday, 16 November 2021 381 Deswira Umar

Selain menghadapi sakit fisik atau biologis, penderita kanker payudara juga menghadapi masalah psikologis dan sosial.

"Masalah biologis biasanya juga berdampak pada psikologis dan sosial," ujar spesialis kedokteran jiwa, dr Zulismaliatul Fajriah, M.Sc, Sp KJ, saat berbicara pada seminar dalam rangka Hari Patologi Internasional di Rumah Sakit Umum Mohammad Natsir (RSMN), Senin (15/11).

Berbicara di hadapan sekitar 70 orang tenaga kesehatan (nakes) RSMN, Zulismaliatul menegaskan bahwa gangguan psikiatri pada penderita kanker payudara mencapai 47 persen.

"Artinya hampir separoh penderita kanker payudara juga mengalami gangguan psikiatri," kata ahli kedokteran jiwa RSMN ini.

Kondisi yang memicu masalah psikologi itu disebabkan faktor biologis berupa kesakitan fisik (nyeri, mual, demam, dll), rangkaian terapi dan resiko kekambuhan kembali.

Secara sosial, faktor pemicunya adalah masalah terkait keluarga, kurangnya dukungan, perubahan gaya hidup, dan kehilangan pekerjaan atau posisi sosial.

Sementara secara psikologis, faktor yang memicu gangguan psikiatri itu adalah takut terhadap kematian, perubahan simbol feminisme, citra diri dan seksualitas serta kesulitan dalam aktivitas sehari-hari.

"Akibat faktor-faktor itu, terjadi masalah psikososial dan gangguan mental," tukuknya.

Masalah psikososial berupa kecemasan dan ketakutan, ketidakberdayaan, kelelahan, gangguan kosentrasi, penurunan fungsi kognitif, disfungsi seksual dan infertilitas.

Sedangkan gangguan mental antara lain dapat berupa gangguan stres akut, depresi ringan sampai berat, serta insomnia.

Terkait gangguan psikiatri tersebut, menurut Zulismaliatul dapat diatasi dengan memberikan dukungan psikososial terhadap pasien sampai yang bersangkutan bisa menerima keadaannya (acceptance) secara damai.

Dukungan psikososial ini dapat diberikan oleh keluarga, karib kerabat dan komunitas.

Bagi pasien, dukungan psikososial ini berguna antara lain supaya dia dapat menerima kondisinya, merasa dicintai, dihargai dan diperhatikan, menumbuhkan optimisme, membantu pemulihan dan meningkatkan kualitas hidup.

Mengakhiri ceramahnya, Zulismaliatul Fajriah menyampaikan kata-kata motivasi,"Bersedihlah secukupnya, lalu jagalah kenangan indahmu selamanya." (te)




Berita Terkait