OPTIMALKAN LAYANAN DENGAN PAUS LAPER
Thursday, 18 August 2022 202 Deswira Umar

Inovasi yang dipelopori oleh Dea Geston Medya, A.Md.Kep ini dikeluarkan pada februari 2021 lalu yang melibatkan seluruh Perawat PPJP, PPJA Instansi rawat jalan dan rawat Inap dan Seluruh pegawai di lingkungan RSUD M.Natsir .

Kepuasan pasien merupakan suatu kondisi terpenuhinya keinginan, harapan dan kebutuhan pasien. Aspek-aspek kepuasan yang umumnya adalah kepuasan terhadap pelayanan rumah sakit. Keberhasilan pelayanan kesehatan dirumah sakit dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satu faktor tersebut adalah layanan keperawatan, yaitu kemampuan perawat memberikan pelayanan dengan segera, tepat waktu dan perawat yang cepat dan tepat. yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pelayanan kesehatan secara keseluruhan.

Pelayanan keperawatan mempunyai posisi yang strategis dalam menentukan mutu pelayanan kesehatan, karena pemberi pelayanan profesional yang terbanyak (60%) adalah perawat dan yang paling lama kontak dengan klien selama 24 jam. Hal ini yang membuat pasien lebih mudah menilai sikap perawat dalam memberikan pelayanan.

Dari data mutu dan pelayanan keperawatan tahun 2021, Kepuasan pasen terhadap layanan keperawatan cukup baik (yaitu 87%). Namun angka keluhan pasien terhadap perawat masih cukup tinggi, diantaranya; Sikap perawat yang kurang ramah dan sopan (33%), Komunikasi Perawat (37%). Dan kurang tanggap terhadap keluhan pasien (21%). serta Survey awal yang dilakukan oleh penulis, melalui pemberian kuisoner penilaian kepuasan pasien tehadapa layanan keperawatan, didapatkan data rata-rata tingkat kepuasan pasien terhadapa layanan sebesar 78,73%, nilai ini jika merujuk kepada PMK No. 33 tahun 2019, tentang panduan prilaku interaksi pelayanan mendapat nilai “Baik”. 

Berdasarkan hasil tersebut, yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh antara mutu pelayanan keperawatan dengan kepuasan pasien, dimana semakin bagus pelayanan perawat tekait dengan kemampuan perawat dalam memberikan penjelasan tentang hal-hal yang berkaitan dengan tindakan medik, serta kemampuan dalam memberikan rasa aman dan sikap sopan santun dalam memberikan pelayanan kepada pasien maka semakin puas pula pasien sebagai penerima pelayanan.

Kegiatan Paus Laper (Pasien Puas pada Layanan Perawat) ini dibuat, bertujuan agar pasien merasa di perhatikan, dilayani, dan perawat senantiasa ada dan membatu serta mendampinginya. dimana kegiatan ini berfokus kepada perawat sebagai sentral pelayanan. perawat senatiasa ada saaat pasien membutuhkan, dan tau akan kebutuhan dari pasien, serta selalu menjaga kontak dan komunikasi dengan pasien dalam jangka waktu 2 atau 3 jam.

Langkah yang dilakukan dalam inovasi ini adalah dengan;

1. Melakukan komunikasi denga pasien setiap 2-3 jam dengan pasien. 

2. Pelaksanaan kegiatan perawat.

Dimana sebelunya setiap shift dinas di bagi menjadi 2 team untuk dinas pagi dan sore, serta 3 team bagi dinas malam.

Perawat yang bertugas pada setiap team bertangung jawab untuk melaksananakn kegiatan yang telah terjadwal sesuai jam kegiatannya tersebut.

Tujuan dari inovasi ini adalah untuk meningkatkan angka kepuasann pasien terhadap layanan rumah sakit, khususnya layana keperawatan. Dimana pasien sebagai penerima layana memiliki andil dalam pemberian nilai terhadap layanan yang diterimannya.dan bagi perawat untuk meningkatakan profesionalisme dalam pemberian asuhan dimana memperhatikan sikap dan komuniksi pada pasien.

Manfaat yang diperoleh dari kegiatan inovasi ini adalah Bagi Pasien, mendapakan layanan yang optimal, dimana merasa selalu di perhatikan dan dilayani secara professional oleh perawat. Bagi perawat, meningkatakan profesionalisme profesi dalam pemberian Asuhan Keperawatan. Bagi rumah sakit, peningkatan jumlah kunjungan dan income instansi sebagai fasilitas layanan kesehatan




Berita Terkait